Reformasi adminnistrasi
merupakan motif yang terarah atau disengaja dengan mengedepankan kepemimpinan yang bermoral atau status quo
(reformer), perubahan yang terarah (inovasi), dan ketahanan administrasi atau
dukungan. Seperti halnya hakekat reformasi yaitu pembangunan tidak selamanya
berjalan dengan baik, bahkan gagal atau tidak puas, oleh sebab itu perubahan
yang direncanakan harus hati- hati dan bijaksana dengan menggunakan kekuasaan,
dan bagaiman kita harus mengubah tujuan atau pengaruh demi mewujudkan keadilan
sosial secara efektif dan efisien. Terjadinya persamaan politik, terjadinya
perubahan besar dalam sistem pemerintahan dan birokrasi atau debirokrasi untuk meningkatkan
pelayanan publik, perbaikan sektor publik, terpenuhinya hak dan kewajiban
dengan harapan agar lebih baik loyalitas pada bangsa dan negara. Penggunaan SDM
yang efisien dan legetimate dapat mengurangi pengangguran dengan cara menampung
inovasi- inovasi baru dari masyarakat untuk pembangunan kearah yang lebih baik
kedepanya karena kebanyakan masyarakat ada yang suka reformasi tetapi juga suka
status quo sehingga terjadi reformasi yang alakadarnya dan keranjingan oleh
sebab itu bagaiman kita bisa menyesuaikan perubahan yang dibutuhkan masyarakat
dengan instrumen keadilan, politik, sosial atau ekonomi. Reformasi butuh
pemimpin yang benar- benar mengusai dasar ilmu yang kuat yaitu merupakan
condition sine Qua-non bagi seorang yang profesional.
Mengingat suatu perubahan, membawa
perspektif yang berbeda ke dalam situasi yang ada, dan hal tersebut merupakan
suatu tantangan terhadap kondisi status quo maka bagaimana kita bisa mensikapi
secara bijak bahwa keberhasilan setiap program perubahan sangat tergantung pada
kualitas dan pelaksanaan hubungan antara sang agen perubahan dan para pengambil
keputusan utama, di dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hakekat reformasi administrasi & governance berjalan sesuai dengan
yang diharapkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan salah satunya yaitu
membantu memperbaiki efektivitas kinerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar